Senin, 17 Oktober 2011

[Cerpen 2] Kasihmu Sepanjang Masa

Sebuah Ruangan yang penuh dengan kehangatan bagaikan setiap sudut ruangan berisikan lilin-lilin kecil yang menghangatkan. terlihat seorang gadis cilik berlarian senang dengan seragam sekolahnya menuju ruangan kehangatan.
Gadis cilik itu duduk didepan meja yang penuh dengan hidangan bergizi dan terlihat wanita dewasa yang cantik dan bercahaya sedang memberikan hidangan pada gadis cilik itu. Itulah Ibuku.
Ibu yang tak pernah hentinya memberikan seluruh kasih sayangnya kepadaku. yang merawat hingga seperti sekarang menjadi seseorang yang dewasa namun ibu selalu mengganggapku gadis kecil permatanya.
" Mama, hari ini aku pulang telat yah. aku mau mampir kerumah dira mau buat tugas kelompok" kataku sambil mengunyah potongan roti.
" ya sayang. tapi kamu jangan lupa obatnya di minum dan jangan sampai telat. mama gak mau kamu kenapa-kenapa lagi. jangn buat mam khawatir y sayang" kata mama sambil mengelus-elus rambut panjangku.
"ok ibu dokter. siap laksanakan" teriakku dengan lantang


Masa lalu mengingatkan aku akan satu hal yang tak pernah aku sangka. Rangkaian kata dari dokter tentang vonisnya kepadaku bahwa aku menderita sebuah penyakit. Seketika badan mungilku kaku seperti membeku diantara rangkaian kata yang terucap dari mulut sang dokter. Gagal Jantung telah merubah semua hidupku menjadi penuh kepalsuan. aku yang lemah, benar-benar merasa muak untuk menjadi gadis kecil yang selalu berusaha terlihat kuat. inilah aku, SELVI si gadis malang dan ingin mengukir takdirnya sendiri.

BERSAMBUNG....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar